3. Transparansi
Di dalam berbisnis, tak selamanya transaksi dilakukan secara tunai, adakalanya produsen ataupun konsumen melakukan utang-piutang. Tak selamanya barang yang diproduksi terjual seluruhnya, ada kalanyabarang itu tersimpan dalam waktu yang lama di Gudang dan mengalami pembusukan ataupun penyusutan. Tak selamanya pula transaksi dilakukan secara langsung, sejak ditemukannya uang giral, dua belah pihak yang melakukan kegiatan jual beli dapat mentransfer uang mereka tanpa harus bertemu satu sama lain. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencatat secara lengkap transaksi-transaksi tersebut. Maka terciptalah suatu ilmu mengenai pencatatan transaksi jual beli sebuah perusahan yang kini disebut dengan ilmu Akuntansi.

4. Disiplin
Dalam dunia bisnis, waktu merupakan hal yang menjadi sangat penting dalam produktifitas produk maupun dalam mengatur seluruh infrastruktur maupun hal lain yang terkait dalam sebuah industri.

Manajemen waktu yang Islami ialah manajemen waktu yang menjadikan al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai acuannya. Islam menjelaskan manajemen waktu adalah manajemen yang seimbang, sebagaimana firman Allah di QS. Al Mulk : 3, Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Manajemen waktu yang baik bertujuan untuk mendapatkan hasil jangka panjang, hasil pada masa yang akan datang yang lebih baik. Islam juga tidak menyukai orang yang suka mengulur-ulur waktu, karena semakin kita mengundur-undur waktu kita, maka akan menjadi buruklah kita nantinya Pola pikir seperti inilah yang memunculkan sikap malas, yang akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan yang lain baik dalam bisnis maupun bermasyarakat.

5. Amanah dan tanggungjawab
Amanah merupakan salah satu moralitas keimanan, karena Allah menyebutkan bahwa sifat mukmin yang beruntung diantaranya adalah mereka yang dapat menjaga-amanah-amanah mereka. Dalam berbisnis perbankan syariah, amanah menjadi modal yang kuat agar eksistensi lembaga keuangan bisa terus bertahan. Bank syariah adalah proses produksi yang outputnya adalah produk-produk dalam bentuk titipan dana masyarakat. Sikap amanah ini menjadi sangat penting mengingat dana yang dikelola bukanlah dana sendiri, melainkan dana dari pihak ketiga.

Amanah akan menumbuhkan rasa saling mempercayai, bahwa masyarakat akan percaya dana-dana mereka yang diinvestasikan akan aman dan mendapatkan bagi hasil keuntungan yang adil. Amanah akan mendatangkan keberkahan, karena amanah adalah bentuk rasa tanggungjawab yang dilandaskan kepada keimanan. Lawan dari amanah adalah khianat. Sikap moral yang bertentangan dengan nilai-nilai islam ini akan mendatangkan kemadharatan bagi lembaga keungan secara umum.

Oleh : Heru Hastyanto, ST, MEK

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *